angginews.com Secara keseluruhan, Batang menyuguhkan perpaduan sempurna antara keindahan alam pegunungan dan pesisir, sekaligus kafe-kafe bertema futuristik yang menawarkan pengalaman nongkrong unik. Dengan demikian, Anda dapat memulai petualangan di kebun teh Pagilaran yang sejuk, menelusuri air terjun Curug Gombong nan menawan, hingga menikmati senja di Pantai Sigandu. Selanjutnya, nikmati beragam kafe bertema industrial seperti Metsa Kopi atau Forest Coffee yang menawarkan desain modern berbalut nuansa hutan, dan La Vanya Beach dengan sentuhan warna-warni Eropa di tepi pantai. Oleh karena itu, meski kabupaten ini terbilang kecil, Batang mampu menghadirkan itinerary lengkap—dari wisata alam hingga kafe futuristik—yang sayang untuk dilewatkan.
Wisata Alam Batang yang Memukau
Kebun Teh Pagilaran
Pertama-tama, Kebun Teh Pagilaran menawarkan hamparan perbukitan hijau seluas lebih dari 1.100 hektare dengan udara sejuk pada ketinggian 600–1.600 mdpl. Selain itu, pagi hari menjadi waktu terbaik untuk melihat kabut tipis menyelimuti puncak-perbukitan, sehingga menambah kesan mistis dan menenangkan. Tidak hanya itu, pengunjung dapat mengikuti tur edukasi memetik daun teh dan melihat proses pengolahan di pabrik dekat kebun.
Curug Gombong
Selanjutnya, Curug Gombong yang terletak di Desa Gombong, Kecamatan Pecalungan, menampilkan air terjun bertingkat dengan debit air yang stabil sepanjang tahun. Bahkan, di sekelilingnya tumbuh pepohonan lebat yang menjadikan suasana semakin asri. Dengan demikian, Anda dapat merasakan segarnya cipratan air sambil berfoto di batu-batu besar yang natural.
Pantai Sigandu
Lebih jauh, Pantai Sigandu menawarkan garis pantai berpasir coklat kehitaman yang menghampar luas, lengkap dengan ombak tenang yang cocok untuk berenang atau sekadar duduk memandangi laut. Selain itu, di sekitar pantai terdapat area camping dan wahana permainan air sederhana, sehingga keluarga bisa beraktivitas bersama.
Telaga Dringo
Selain itu, Telaga Dringo yang berada di dataran tinggi memberikan panorama cermin air yang memantulkan hijaunya pepohonan. Terlebih lagi, Anda dapat menyusuri jalur setapak di tepi telaga atau menyewa perahu dayung untuk menjelajahi permukaannya, sehingga memberikan sensasi dekat dengan alam.
Desa Wisata Pranten
Lebih lanjut, Desa Pranten dikenal sebagai “negeri di atas awan” karena sering diselimuti kabut tipis, khususnya pada pagi hari. Selain menikmati pemandangan ala pegunungan, pengunjung dapat merasakan budaya lokal seperti membuat anyaman bambu dan mencicipi kuliner tradisional.
Batu Gamelan
Tidak kalah unik, Batu Gamelan adalah formasi batuan menyerupai gamelan raksasa yang menjadi spot foto ikonik di Batang. Oleh karena itu, destinasi ini cocok bagi Anda yang menyukai keajaiban alam berbalut legenda lokal.
Kafe Futuristik dan Industrial di Batang
Metsa Kopi – Industrial di Tengah Hutan
Lebih jauh, Metsa Kopi menawarkan konsep industrial futuristik dengan dinding bata ekspos dan rangka besi di tengah hutan damar Desa Kembanglangit. Bahkan, kabut pagi menambah kesan dramatis pada suasana, sementara menu modern seperti cold brew dan cakes kekinian menemani Anda.
Forest Coffee – Nuansa Alam Modern
Selain itu, Forest Coffee mewadahi pencinta kopi dalam setting “hutan dalam kota” dengan interior kayu dan tanaman merambat, menciptakan kesan futuristik namun tetap hangat. Oleh karena itu, ia menjadi destinasi populer bagi pekerja remote dan pencari estetika.
La Vanya Beach – Sentuhan Eropa di Pesisir
Selanjutnya, La Vanya Beach memadukan bangunan bernuansa Eropa berwarna-warni dengan bean bag warna cerah di area rooftop, sehingga menawarkan pengalaman nongkrong futuristik sambil menikmati pemandangan pantai. Dengan demikian, ia cocok untuk penikmat kopi yang menginginkan latar sunset eksotis.
Wintosh Cafe – Ghibli Vibes Modern
Lebih lanjut, Wintosh Cafe menampilkan nuansa Ghibli-inspired dengan tanaman merambat dan furnitur minimalis, menghasilkan ruang yang futuristik sekaligus whimsical. Selain itu, kafe ini juga menghadirkan satwa kecil seperti burung dan kucing, menambah interaksi unik.
Dishe Eatery – Tropis Kontemporer
Kemudian, Dishe Eatery mengusung desain tropis kontemporer dengan dinding hijau-putih dan ornamen bunga, menciptakan suasana segar dan futuristik. Bahkan, ada spot mirror selfie bertabur bunga yang sangat Instagrammable.
Rekomendasi Itinerary 3 Hari 2 Malam
-
Hari 1 (Pagi–Sore)
-
Pagi: Sunrise di Desa Pranten
-
Siang: Nikmati makan siang di Forest Coffee
-
Sore: Berfoto di Kebun Teh Pagilaran
-
-
Hari 2 (Pagi–Sore)
-
Pagi: Trekking ke Curug Gombong
-
Siang: Makan siang seafood di Pantai Sigandu
-
Sore: Nongkrong di Metsa Kopi sambil menikmati kabut sore
-
-
Hari 3 (Pagi–Sore)
-
Pagi: Dayung di Telaga Dringo
-
Siang: Santap siang di La Vanya Beach
-
Sore: Penutup di Wintosh Cafe untuk kopi dan kudapan
-
Tips Praktis Menjelajah Batang
-
Gunakan Kendaraan Pribadi atau sewa motor untuk menjangkau lokasi terpencil.
-
Cek Cuaca sebelum berangkat, khususnya untuk Desa Pranten dan area air terjun.
-
Bawa Pakaian Hangat untuk pagi dan sore di dataran tinggi seperti Pagilaran dan Pranten.
-
Pesan Tempat di Kafe via Instagram atau Go-Tix untuk menghindari antrean, terutama di Metsa Kopi dan La Vanya Beach.
-
Jaga Kebersihan dan hormati kearifan lokal saat mengunjungi desa wisata.
Kesimpulan
Dengan demikian, Batang menyuguhkan spektrum wisata lengkap—mulai dari udara sejuk kebun teh, gemericik air terjun, debur ombak pantai, hingga kafe-kafe futuristik bertema industrial dan modern. Oleh karena itu, siapkan itinerary Anda, rencanakan akomodasi, dan nikmati pengalaman alam plus desain kontemporer di sebuah kabupaten yang terus berkembang ini.
baca juga : Seputar malam
Komentar