angginews.com Jakarta tidak hanya dikenal sebagai pusat bisnis dan hiburan, tetapi juga merupakan rumah bagi banyak kuliner legendaris yang telah bertahan dari generasi ke generasi. Salah satu yang paling menarik adalah es krim jadul yang hingga kini tetap dicari. Di tengah maraknya kedai es krim modern dan dessert kekinian, es krim legendaris justru masih memiliki tempat istimewa di hati para pencinta kuliner. Bahkan, rasa klasik, tekstur khas, dan cerita sejarahnya membuatnya jauh lebih bermakna dibanding sekadar makanan penutup biasa.
Karena itu, menjelajahi es krim tertua di Jakarta bukan hanya soal memanjakan lidah, tetapi juga menelusuri jejak sejarah kota. Menariknya, sebagian besar kedai es krim klasik telah berdiri sejak puluhan tahun lalu, bahkan sebelum era kemerdekaan. Oleh sebab itu, ini menjadi kesempatan untuk merasakan nostalgia masa lalu sambil mencicipi cita rasa yang tetap konsisten hingga sekarang.
Berikut ini adalah 5 es krim tertua di Jakarta yang wajib kamu coba setidaknya sekali dalam hidupmu.
1. Ragusa Es Italia (Sejak 1932)
Tidak mungkin membahas es krim legendaris Jakarta tanpa menyebut Ragusa. Berdiri sejak tahun 1932, Ragusa menjadi ikon es krim Italia pertama di Jakarta. Bahkan hingga kini, kedai yang terletak di kawasan Gambir ini masih mempertahankan dekorasi interior klasik yang simpel dan autentik.
Lebih jauh lagi, Ragusa dikenal dengan es krim berbahan dasar susu murni tanpa pengawet. Karena itu, teksturnya sangat lembut dan tidak terlalu manis. Menu paling legendarisnya adalah Spaghetti Ice Cream, es krim yang dibentuk menyerupai mie spaghetti dan disajikan dengan saus cokelat serta kacang cincang.
Selain itu, pengunjung dapat merasakan suasana tempo dulu yang jarang ditemukan di kedai modern. Dengan demikian, Ragusa tidak hanya menawarkan rasa, tetapi juga pengalaman nostalgia yang kuat.
2. Es Krim Baltic (Sejak 1939)
Berikutnya adalah Es Krim Baltic, yang telah eksis sejak tahun 1939. Terletak di kawasan Pasar Baru, kedai ini dulunya dikelola oleh keluarga keturunan Eropa Timur. Meski interiornya sederhana, cita rasanya terkenal konsisten dan khas sejak puluhan tahun lalu.
Selain itu, ada banyak pilihan rasa klasik seperti cokelat, vanila, stroberi, hingga mocca. Teksturnya cenderung padat namun lembut, serta memiliki rasa manis yang pas di lidah. Bahkan, beberapa pelanggan lama mengatakan bahwa rasa Es Krim Baltic tidak berubah sejak masa kecil mereka.
Dengan demikian, Es Krim Baltic menjadi salah satu destinasi wajib bagi pencinta dessert jadul yang ingin mencicipi es krim autentik tanpa sentuhan modern.
3. Es Krim Tip Top (Sejak 1934)
Tip Top merupakan salah satu restoran dan toko roti tertua di Jakarta yang juga terkenal dengan es krimnya. Berdiri sejak 1934 di kawasan Pasar Baru, Tip Top telah menyajikan dessert klasik yang mempertahankan konsep “homemade heritage”.
Selain itu, Tip Top menyajikan es krim dengan rasa tradisional yang kaya dan creamy. Menu andalannya adalah es krim cup dengan topping buah-buahan dan kacang. Teksturnya tebal namun tidak enek, sehingga cocok bagi pengunjung yang ingin merasakan es krim jadul dengan sentuhan elegan.
Karena sejarahnya panjang, Tip Top menjadi saksi perjalanan kuliner Jakarta. Dengan demikian, mencicipi es krimnya sama dengan mengunjungi artefak budaya yang masih hidup hingga hari ini.
4. Es Krim Restaurant Trio (Sejak 1947)
Restaurant Trio yang berdiri sejak 1947 di kawasan Cikini juga masuk dalam daftar es krim tertua yang wajib dicoba. Meskipun lebih dikenal sebagai restoran Tionghoa klasik, makanan penutupnya berupa es krim jadul ternyata sangat populer.
Tidak hanya itu, Trio menawarkan beragam rasa tradisional seperti durian, moka, dan cokelat. Teksturnya terbilang unik karena diolah secara manual dengan metode lama. Selain itu, es krim di sini dikenal memiliki aroma khas yang kuat, menambah pengalaman mencicipi dessert ala tahun 1950-an.
Karena suasananya yang klasik, makan es krim di Restaurant Trio seolah membawa pengunjung kembali ke masa lalu. Dengan demikian, tempat ini menjadi salah satu spot nostalgia favorit para pecinta kuliner senior.
5. Es Krim Tjanang (Sejak 1950-an)
Terakhir, Es Krim Tjanang yang sudah ada sejak 1950-an juga wajib masuk daftar. Kedai ini tidak sepopuler Ragusa atau Tip Top, tetapi justru itu yang membuatnya istimewa. Terletak di daerah Glodok, Tjanang mempertahankan resep tradisional tanpa modifikasi modern.
Selain itu, rasanya cenderung klasik dan sederhana—mengandalkan bahan alami tanpa pewarna dan pengawet. Teksturnya lembut dengan rasa manis yang ringan. Menu favoritnya adalah es krim kelapa dan vanila, dua rasa yang mencerminkan karakter dessert tempo dulu.
Dengan demikian, Es Krim Tjanang menawarkan pengalaman yang lebih personal dan autentik, terutama bagi mereka yang menyukai kuliner tersembunyi atau “hidden gem”.
Mengapa Es Krim Legendaris Tetap Bertahan?
Walaupun es krim modern semakin banyak bermunculan dengan rasa eksotis dan tampilan yang instagramable, es krim klasik tetap memiliki daya tarik tersendiri. Pertama, rasa autentiknya membuat pencinta kuliner merasa seperti kembali ke masa lalu. Selain itu, konsistensi rasa selama puluhan tahun menunjukkan kualitas yang tidak diragukan lagi.
Kedua, nilai sejarah yang melekat pada setiap kedai membuat pengalaman makan terasa lebih emosional. Bahkan bagi generasi muda, mencicipi es krim legendaris menjadi cara unik untuk memahami budaya kuliner kota Jakarta.
Di sisi lain, harga es krim klasik biasanya lebih terjangkau dibanding dessert modern. Dengan demikian, kuliner legendaris ini tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga tetap relevan dalam perkembangan zaman.
Kesimpulan: Cita Rasa Klasik yang Tak Lekang oleh Waktu
Menjelajahi es krim tertua di Jakarta adalah perjalanan kuliner yang bukan hanya lezat, tetapi juga penuh nostalgia dan nilai sejarah. Setiap kedai memiliki cerita unik, mulai dari yang berdiri sebelum kemerdekaan hingga yang bertahan di tengah gempuran modernisasi.
Karena itu, jika kamu mencari pengalaman kuliner yang berbeda dari dessert kekinian, lima es krim legendaris ini wajib masuk daftar. Selain menawarkan rasa klasik yang jarang ditemukan, mereka juga memberi kesempatan untuk menjelajahi sisi lain Jakarta yang penuh budaya dan kenangan.
Baca Juga : Berita Terbaru
