angginews.com Suku Dayak, yang mendiami wilayah Kalimantan, dikenal dengan kekayaan budaya dan adat istiadatnya yang masih dijunjung tinggi hingga kini. Bagi wisatawan atau pendatang yang ingin mengunjungi perkampungan Suku Dayak, memahami dan menghormati pantangan serta larangan adat setempat adalah hal yang sangat penting. Hal ini tidak hanya menunjukkan rasa hormat terhadap budaya lokal, tetapi juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama kunjungan.
1. Jangan Bermain-main dengan Mandau
Mandau adalah senjata tradisional Suku Dayak yang dianggap keramat. Meskipun bentuknya mirip parang, Mandau memiliki nilai spiritual dan hanya digunakan dalam upacara adat atau situasi khusus. Menurut kepercayaan, Mandau yang dikeluarkan dari sarungnya tanpa alasan yang sah dapat membawa petaka. Oleh karena itu, pendatang dilarang keras untuk menyentuh atau bermain-main dengan Mandau tanpa izin.
2. Dilarang Menghina Patung Kayu
Di banyak rumah adat Dayak, terdapat patung kayu yang berfungsi sebagai simbol penghormatan kepada leluhur. Patung-patung ini bukan sekadar hiasan, melainkan memiliki makna spiritual yang mendalam. Menghina atau meremehkan patung-patung ini, bahkan dalam hati, dipercaya dapat mengundang gangguan dari makhluk halus. Jika terjadi, gangguan tersebut hanya akan berhenti setelah pelaku meminta maaf kepada keluarga yang dihina.
3. Jangan Permainkan Gadis Dayak
Gadis-gadis Dayak dikenal dengan kecantikan dan keanggunannya. Namun, pendatang, terutama pria, diingatkan untuk tidak mempermainkan perasaan mereka. Menurut mitos yang beredar, pria yang mempermainkan gadis Dayak akan mengalami nasib buruk, termasuk kehilangan alat vitalnya. Meskipun terdengar mustahil, banyak cerita yang memperkuat kepercayaan ini.
4. Bersikap Sopan di Area Pemakaman
Makam Suku Dayak sering kali berbentuk balok yang disangga di atas tanah, mencerminkan cara penguburan yang unik. Area pemakaman dianggap sakral dan memiliki daya magis yang kuat. Pendatang diwajibkan untuk bersikap sopan, tidak berkata kasar, dan tidak menghina saat berada di area ini. Pelanggaran terhadap etika ini dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap leluhur dan membawa konsekuensi negatif.
5. Jangan Menolak Makanan yang Diberikan
Dalam budaya Dayak, menolak makanan yang disajikan dianggap sebagai tindakan tidak sopan dan dapat membawa kesialan. Jika Anda tidak ingin menyantap makanan yang ditawarkan, ada cara khusus untuk menolaknya dengan sopan, seperti menjilat ujung jari dan menempelkannya ke leher. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghormati pemberi makanan dan adat setempat.
6. Hindari Berkata Tidak Sopan tentang ‘Sandung’
‘Sandung’ adalah tempat penyimpanan tulang dalam tradisi penguburan Suku Dayak. Tempat ini sangat dihormati dan dianggap sakral. Berkata tidak sopan atau menghina ‘Sandung’ diyakini dapat mendatangkan kesialan dan gangguan dari roh-roh gaib. Oleh karena itu, penting untuk menjaga ucapan dan sikap saat berada di sekitar ‘Sandung’.
7. Jangan Bawa Ketan atau Telur Rebus ke Tempat Sunyi
Membawa ketan atau telur rebus ke tempat sunyi, seperti hutan atau area terpencil, dianggap dapat mengundang makhluk gaib. Kepercayaan ini masih dipegang teguh oleh masyarakat Dayak dan sebaiknya dihormati oleh pendatang. Jika Anda harus membawa makanan tersebut, pastikan untuk mendapatkan izin atau informasi dari penduduk setempat.
8. Jangan Memberikan Foto Diri Sembarangan
Memberikan foto diri kepada orang lain tanpa alasan yang jelas dianggap berisiko dalam budaya Dayak. Foto dapat digunakan untuk tujuan mistis yang dapat membahayakan pemiliknya. Jika Anda harus memberikan foto, disarankan untuk melubangi bagian wajah pada foto tersebut sebagai bentuk perlindungan.
9. Hormati Suara Burung Kutiak
Masyarakat Dayak Bidayuh percaya bahwa mendengar suara burung Kutiak merupakan pertanda buruk. Jika Anda mendengar suara burung ini saat akan melakukan aktivitas, disarankan untuk berhenti sejenak hingga suara tersebut hilang. Hal ini dipercaya dapat menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
10. Ikuti Ritual Sebelum Membuka Lahan
Sebelum membuka lahan atau ladang, masyarakat Dayak melakukan ritual pemotongan ayam sebagai bentuk permintaan izin kepada penghuni lahan. Pendatang yang ingin membuka lahan di wilayah Dayak sebaiknya mengikuti ritual ini untuk menghormati adat dan menghindari konflik dengan masyarakat setempat.
Kesimpulan
Mengunjungi perkampungan Suku Dayak adalah pengalaman yang kaya akan budaya dan tradisi. Namun, penting bagi pendatang untuk memahami dan menghormati pantangan serta larangan adat yang berlaku. Dengan bersikap sopan, menjaga ucapan, dan mengikuti adat setempat, Anda tidak hanya akan mendapatkan pengalaman yang berkesan tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
baca juga : Seputar Malam
Komentar