Paus Fransiskus, yang lahir sebagai Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, menghembuskan napas terakhir pada 21 April 2025 pukul 07:35 CEST di Casa Santa Marta, Vatikan, pada usia 88 tahun. Selama 12 tahun memimpin Gereja Katolik sebagai paus pertama dari Amerika Latin dan ordo Jesuit, ia dikenal karena gaya sederhana, pilihan tinggal di Domus Santa Marta, dan kecamannya terhadap kesenjangan sosial serta perubahan iklim. Warisan utamanya mencakup reformasi finansial Vatikan, proses sinodal untuk meningkatkan partisipasi umat, serta dokumen-dokumen penting seperti ensiklik Laudato Si’ (2015) dan Fratelli tutti (2020). Kematian mendadaknya setelah stroke dan gagal jantung menciptakan gelombang duka di seluruh dunia, dengan penghormatan dari tokoh agama, pemimpin negara, dan rakyat biasa.
Kehidupan Awal dan Panggilan Rohani
Jorge Mario Bergoglio lahir pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, dalam keluarga imigran Italia. Pada 1958, ia memasuki Serikat Yesus (Jesuit) dan mengawali pendidikan teologi di Colegio Máximo San José, San Miguel. Pada 13 Desember 1969, Bergoglio ditahbiskan menjadi imam, memfokuskan diri pada pelayanan kaum miskin dan pekerja pabrik di pinggiran kota Buenos Aires. Karakternya yang rendah hati dan dekat dengan rakyat menimbulkan reputasi sebagai pemimpin rohani yang merakyat.
Jejak Kepausan: Reformasi dan Kesederhanaan
Dipilih sebagai Paus ke-266 pada 13 Maret 2013, Fransiskus memecah tradisi dengan menjadi paus Yesuit pertama dan paus non-Eropa pertama sejak Abad Pertengahan. Ia menetapkan sejumlah kebijakan sederhana: menolak tinggal di Istana Apostolik, memilih Domus Santa Marta, dan mengendarai kendaraan biasa saat berkunjung ke luar Vatikan. Di bidang keuangan, ia menginisiasi audit dan transparansi di Bank Vatikan serta menekan birokrasi yang korup. Proses sinodal yang digagasnya mendorong konsultasi terbuka dengan para uskup dan umat di seluruh dunia, suatu langkah revolusioner untuk Gereja yang tradisional.
Warisan Doktrin dan Sosial
Fransiskus menulis beberapa ensiklik berpengaruh: Laudato Si’ (2015) menyerukan kepedulian terhadap bumi sebagai rumah bersama, sedangkan Fratelli tutti (2020) menggarisbawahi persaudaraan universal di tengah polarisasi global. Ia aktif mengadvokasi keadilan sosial: mendukung hak migran, mengkritik sistem ekonomi yang mengeksploitasi, dan menolak hukuman mati. Dalam dialog antaragama, Fransiskus mengunjungi Irak (2021) untuk bertemu dengan umat Muslim dan mengenang umat Yazidi. Kesederhanaan dan keberaniannya menantang stereotip pemimpin religius, menunjukkan bahwa iman dan aksi sosial dapat berjalan beriringan.
Perjalanan Akhir dan Reaksi Dunia
Setelah dirawat 38 hari karena pneumonia ganda, Fransiskus sempat pulih namun kemudian terkena stroke pada akhir Maret 2025. Pada 21 April 2025 pukul 07:35 CEST, ia wafat dalam keadaan koma akibat stroke dan gagal jantung yang tidak dapat diperbaiki. Pengumuman resmi oleh Kardinal Kevin Farrell mengguncang umat Katolik di seluruh dunia; lonceng Gereja terus berdentang sebagai tanda duka. Reaksi dunia mengalir deras: Presiden Amerika Serikat, Paus Emeritus Benediktus XVI, hingga pemimpin negara-negara Amerika Latin menyampaikan bela sungkawa dan penghormatan atas jasa-jasanya.
Rencana Pemakaman dan Pemilihan Pengganti
Mengikuti keinginan pribadi, Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Mayor, bukan di Basilika Santo Petrus, menandai pemakaman paus pertama di luar Vatikan sejak 1903. Upacara akan diselenggarakan dalam lima hari setelah kematiannya, dihadiri ratusan pemimpin dunia dan ribuan jemaah. Konklaf untuk memilih paus baru diperkirakan berlangsung antara 6–11 Mei 2025, dengan mayoritas kardinal pemilih yang diangkat oleh Fransiskus, berpotensi melanjutkan reformanya.
Kesimpulan
Paus Fransiskus menorehkan jejak tak terlupakan: membumikan solidaritas global, merombak struktur Gereja demi keterbukaan, dan menunjukkan rasa belas kasih lewat tindakan sederhana. Meski telah berpulang, semangat sinodal, keadilan sosial, dan cinta kasihnya akan terus bergema di benak umat di seluruh penjuru dunia—sebuah warisan yang jauh melampaui angka usia 88 tahun.
Baca Artikel Lainnya Kuliner Di Santorini
Komentar