oleh

Tegas! Dedi Mulyadi Minta Kasus Eksploitasi di Taman Safari Diusut

Bogor, 24 April 2025 — Anggota DPR RI dan mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap dugaan eksploitasi terhadap para eks pekerja sirkus yang sebelumnya tampil di Taman Safari Indonesia. Dalam pernyataan yang disampaikan di hadapan media lokal pagi ini, Dedi menyebut kasus ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera diusut tuntas.

Latar Belakang Kasus

Kasus bermula dari laporan sekelompok mantan pekerja sirkus yang mengaku telah mengalami berbagai bentuk eksploitasi selama bekerja dalam pertunjukan hiburan di salah satu lembaga hiburan satwa terbesar di Indonesia. Mereka mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun, mereka menghadapi kondisi kerja yang tidak manusiawi, tekanan fisik maupun mental, dan tidak mendapatkan kompensasi yang layak.

Meski belum ada investigasi resmi yang diumumkan secara publik, laporan dari beberapa pihak independen dan aktivis pekerja telah mendorong perhatian tokoh-tokoh nasional, salah satunya Dedi Mulyadi.

Sikap Tegas Dedi Mulyadi

Dalam pernyataannya, Dedi menegaskan bahwa masalah eksploitasi, baik terhadap manusia maupun satwa, adalah isu moral yang menyangkut prinsip dasar kemanusiaan. Ia menyebutkan bahwa tidak boleh ada pembiaran terhadap praktik yang melecehkan martabat pekerja hanya demi keuntungan hiburan.

“Kita tidak bisa lagi menutup mata. Jika benar ada unsur eksploitasi terhadap para pekerja, apalagi mereka yang telah bertahun-tahun menghibur masyarakat, ini adalah pelanggaran serius,” ujar Dedi.

Ia juga menyatakan akan membawa isu ini ke tingkat parlemen untuk meminta klarifikasi dan langkah hukum dari kementerian terkait, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Tuntutan Transparansi dan Tanggung Jawab

Dedi mendesak pihak manajemen Taman Safari dan institusi sirkus yang bersangkutan untuk membuka data tenaga kerja dan sistem kerja yang berlaku selama ini. Ia juga meminta agar ada audit independen terhadap praktik kerja yang selama ini dilakukan, untuk menjamin bahwa tidak ada pelanggaran hak tenaga kerja.

Tak hanya itu, Dedi mengusulkan pembentukan tim investigasi gabungan yang terdiri dari unsur pemerintah, LSM, dan akademisi untuk menelusuri secara detail apa yang sebenarnya terjadi.

“Kalau perlu, saya siap turun langsung untuk bertemu para korban. Kita harus mendengar langsung dari mereka, bukan hanya dari manajemen atau humas,” tegasnya.

Perlindungan Bagi Eks Pekerja

Salah satu fokus utama Dedi Mulyadi adalah perlindungan dan pemulihan bagi para mantan pekerja yang menjadi korban. Ia meminta agar pemerintah daerah dan kementerian terkait menyediakan akses hukum, bantuan psikologis, serta peluang kerja alternatif bagi mereka.

“Jangan sampai mereka hanya dijadikan tontonan, lalu dibuang setelah tak lagi dibutuhkan. Ini soal keadilan sosial,” ucapnya.

Respon Masyarakat dan LSM

Isu ini cepat viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen hingga aktivis HAM dan pecinta hewan. Banyak pihak mendukung langkah Dedi Mulyadi yang dinilai konsisten dalam membela masyarakat kecil dan isu-isu kemanusiaan.

Beberapa organisasi pemerhati buruh dan satwa telah menyatakan siap memberikan data pendukung serta membuka posko pengaduan bagi korban eksploitasi serupa di sektor hiburan.

Langkah Selanjutnya

Dedi Mulyadi dijadwalkan akan mengunjungi lokasi Taman Safari dalam waktu dekat untuk melihat langsung kondisi lingkungan kerja dan mendalami laporan yang telah beredar. Ia juga dijadwalkan akan bertemu dengan pejabat dari Kementerian Tenaga Kerja pekan depan.

“Semua pihak harus bertanggung jawab jika ada pelanggaran. Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal hati nurani dan keadilan,” tegas Dedi di akhir konferensi pers.

Penutup

Kasus ini menjadi pengingat bahwa dunia hiburan bukan hanya soal penonton dan tontonan, tapi juga tentang siapa yang bekerja di balik layar. Ketika hak-hak dasar manusia dilanggar, tidak ada hiburan yang bisa dibenarkan. Dedi Mulyadi telah memulai langkah penting, kini giliran kita semua untuk ikut mengawalnya.

Baca juga Artikel lainnya Drama Di Parlemen Apa Sebenarnya yang Terjadi Di DPR

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *