angginews.com Dunia perhotelan terus berevolusi, dan kini sebuah tren baru tengah mencuri perhatian wisatawan global: menginap di dalam pesawat parkir. Namun, bukan sembarang pesawat. Pesawat-pesawat komersial yang sudah pensiun kini diubah menjadi hotel mewah, lengkap dengan fasilitas modern, suasana unik, dan pemandangan yang menakjubkan. Tren ini, yang semula dianggap sebagai gimmick belaka, kini berkembang menjadi solusi akomodasi kreatif sekaligus bentuk pelestarian benda sejarah.
Dari Landasan ke Kasur: Awal Mula Tren
Gagasan untuk mengubah pesawat tua menjadi tempat tinggal bukan hal yang benar-benar baru. Namun, dalam lima tahun terakhir, tren ini mengalami lonjakan popularitas yang signifikan. Faktor pendorongnya antara lain meningkatnya minat pada akomodasi berkonsep unik, meningkatnya biaya pembuatan hotel konvensional, serta keinginan untuk menciptakan pengalaman menginap yang tidak terlupakan.
Sebagai contoh, sebuah Boeing 727 tua di Kosta Rika kini berdiri megah di tengah hutan tropis, lengkap dengan balkon kayu dan pemandangan ke Samudra Pasifik. Atau lihat saja pesawat jumbo jet yang diubah menjadi hostel di Swedia, terletak tak jauh dari Bandara Arlanda—memberikan pengalaman tidur “di atas awan” tanpa perlu terbang.
Hotel Pesawat: Gabungan Gaya dan Keberlanjutan
Selain nilai estetikanya yang unik, hotel pesawat parkir juga mencerminkan prinsip keberlanjutan. Menggunakan kembali badan pesawat yang seharusnya menjadi limbah logam adalah bentuk upaya daur ulang berskala besar. Lebih jauh lagi, banyak dari hotel ini yang menggunakan energi surya, sistem daur ulang air, dan material ramah lingkungan dalam renovasinya.
Dengan kata lain, tren ini tidak hanya mengandalkan faktor wow semata, tetapi juga mempromosikan praktik ramah lingkungan. Hal ini membuatnya semakin disukai oleh wisatawan generasi muda yang semakin sadar terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan.
Kenyamanan Modern dalam Baju Tua
Meski terbuat dari pesawat tua, hotel-hotel ini tidak kalah mewah dibanding hotel berbintang. Interiornya sering kali dirombak total: kursi penumpang diganti dengan ranjang empuk, dapur kecil dijadikan kamar mandi mewah, dan kokpit pun bisa disulap menjadi ruang baca atau bahkan mini-bar.
Tidak hanya itu, banyak hotel pesawat yang juga menambahkan rooftop lounge, kolam rendam, hingga bioskop mini. Dengan demikian, meskipun berada di dalam bodi logam yang dahulu melayang di langit, kenyamanan tetap menjadi prioritas utama.
Lokasi yang Beragam dan Eksotis
Menariknya, hotel pesawat parkir bisa ditemukan di berbagai penjuru dunia dengan latar belakang yang sangat beragam. Ada yang berada di tengah hutan hujan, di lereng gunung bersalju, hingga di area gurun tandus. Hal ini menjadikan pengalaman menginap semakin spesial, karena tidak hanya menikmati tempat yang unik, tetapi juga lokasi yang tidak biasa.
Sebagai contoh, Jet Inn di Afrika Selatan menawarkan panorama sabana yang luas, sementara Airplane Hotel di Bali menyajikan pemandangan laut yang memukau. Bahkan, beberapa hotel pesawat diparkir di atas bangunan—menghadirkan sensasi seolah benar-benar tidur di awan.
Dari Backpacker hingga Jetsetter
Tidak semua hotel pesawat ditujukan untuk wisatawan mewah. Beberapa konsep hostel dalam pesawat hadir dengan harga terjangkau, menyasar segmen backpacker dan pelancong muda. Ini menunjukkan bahwa tren ini cukup fleksibel dan dapat menjangkau berbagai lapisan pasar wisata.
Namun demikian, tak sedikit pula yang menjadikannya sebagai akomodasi eksklusif, lengkap dengan layanan personal, spa pribadi, hingga chef profesional. Apapun segmennya, satu hal yang pasti: hotel pesawat menghadirkan cerita yang bisa dibagikan, baik di media sosial maupun di meja makan keluarga.
Tantangan dalam Mewujudkannya
Meskipun menarik, membangun hotel dari pesawat tua tidaklah mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah logistik. Bayangkan saja, membawa badan pesawat besar ke lokasi terpencil memerlukan biaya, tenaga, dan perizinan yang rumit. Belum lagi proses renovasi yang harus mematuhi standar keamanan bangunan sekaligus mempertahankan struktur pesawat yang khas.
Namun, berkat kerja sama antara arsitek kreatif, investor berani, dan teknisi berpengalaman, banyak proyek yang berhasil diselesaikan dengan hasil memukau. Bahkan, beberapa pemilik pesawat tua kini secara aktif menjual badan pesawat kepada pelaku industri pariwisata.
Masa Depan Hotel Pesawat Parkir
Melihat tren yang terus berkembang ini, besar kemungkinan bahwa hotel pesawat akan menjadi bagian dari lanskap wisata masa depan. Apalagi, dengan meningkatnya minat terhadap akomodasi yang mengutamakan pengalaman (experience-driven travel), hotel pesawat memiliki potensi yang sangat besar.
Tak hanya itu, seiring kemajuan teknologi, mungkin saja kita akan melihat kombinasi antara realitas virtual dan interior pesawat untuk menghadirkan simulasi penerbangan bagi tamu. Atau bahkan, hotel pesawat yang benar-benar bisa “terbang rendah” di atas rel seperti kereta futuristik.
Penutup: Menginap, Bercerita, dan Mengenang
Menginap di hotel biasa mungkin memberikan kenyamanan, namun menginap di hotel pesawat menawarkan lebih dari sekadar tempat tidur. Ia menyajikan petualangan, nostalgia, dan cerita yang membekas lama. Lebih dari itu, hotel ini menjadi bukti bahwa dengan imajinasi, sesuatu yang sudah tidak terpakai bisa diubah menjadi sesuatu yang luar biasa.
Oleh karena itu, jika Anda mencari liburan yang benar-benar unik, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan tidur di atas awan—tanpa harus membeli tiket pesawat.
baca juga : Liputan malam
Komentar