oleh

Virus HMPV Ancam Kesehatan Anak di Indonesia

Virus HMPV: Ancaman Baru bagi Kesehatan Anak di Indonesia

angginews.com Di tengah kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai penyakit menular, munculnya virus HMPV atau Human Metapneumovirus menjadi sorotan baru. Virus ini tergolong sebagai virus pernapasan yang menyerang manusia, khususnya anak-anak dan lansia. Di Indonesia, laporan mengenai peningkatan kasus infeksi HMPV mulai bermunculan, menimbulkan kekhawatiran terhadap sistem kesehatan anak yang masih rentan.

Apa Itu Virus HMPV?

Human Metapneumovirus pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 oleh para peneliti di Belanda. Meski tergolong baru dibandingkan dengan virus seperti influenza atau RSV (Respiratory Syncytial Virus), HMPV sudah dikenal di dunia medis sebagai salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan atas dan bawah pada anak-anak.

Virus ini merupakan bagian dari keluarga Paramyxoviridae, yang juga mencakup virus campak dan parainfluenza. HMPV menyebar melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi.

Gejala dan Dampak pada Anak

Infeksi HMPV pada anak bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala umumnya meliputi:

  • Batuk

  • Pilek

  • Demam

  • Sesak napas

  • Lemas

  • Napas cepat atau tersengal-sengal

Pada kasus yang lebih parah, terutama pada anak dengan sistem imun lemah atau memiliki kondisi medis tertentu seperti asma, HMPV dapat menyebabkan bronkiolitis (radang saluran napas kecil di paru-paru) atau pneumonia.

Menurut laporan medis, anak-anak berusia di bawah lima tahun adalah kelompok yang paling rentan terhadap komplikasi akibat virus ini.

Situasi Terkini di Indonesia

Sejak awal 2025, sejumlah rumah sakit di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, mulai melaporkan lonjakan pasien anak dengan infeksi pernapasan yang ternyata disebabkan oleh HMPV. Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa pihaknya telah memantau perkembangan ini dan memperingatkan fasilitas kesehatan untuk waspada terhadap gejala khas yang ditimbulkan.

Meskipun belum masuk dalam kategori wabah, peningkatan jumlah kasus menunjukkan adanya pola penyebaran yang perlu diantisipasi secara serius.

Mengapa HMPV Perlu Diwaspadai?

Berbeda dengan virus flu biasa, HMPV bisa menyebabkan gangguan pernapasan yang serius. Terlebih lagi, belum tersedia vaksin khusus untuk HMPV, menjadikannya lebih sulit dicegah dibandingkan penyakit-penyakit lain yang sudah dapat dikendalikan melalui imunisasi.

Ketiadaan terapi antiviral khusus untuk HMPV juga membuat penanganan lebih bergantung pada perawatan suportif, seperti menjaga asupan cairan, mengontrol demam, dan memantau saturasi oksigen. Dalam beberapa kasus, anak perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan oksigen tambahan atau ventilasi mekanis.

Pencegahan: Apa yang Bisa Dilakukan?

Mengingat belum adanya vaksin maupun pengobatan khusus, pencegahan menjadi langkah paling penting. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk melindungi anak dari virus HMPV:

  1. Cuci Tangan Rutin: Ajarkan anak mencuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik, terutama sebelum makan dan setelah dari luar rumah.

  2. Hindari Kontak dengan Orang Sakit: Jika ada anggota keluarga yang sakit, sebaiknya batasi interaksi langsung dengan anak kecil.

  3. Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan permukaan benda-benda yang sering disentuh, seperti mainan, gagang pintu, dan meja.

  4. Gunakan Masker Saat Diperlukan: Jika berada di tempat ramai atau rumah sakit, mengenakan masker dapat mengurangi risiko penularan.

  5. Pantau Kesehatan Anak: Segera periksakan anak ke dokter bila mengalami gejala seperti sesak napas atau demam tinggi yang tidak kunjung turun.

Peran Orang Tua dan Sekolah

Peran aktif orang tua dalam mengenali dan mencegah penyakit ini sangat penting. Pendidikan kesehatan di rumah dan pengawasan terhadap kebersihan menjadi kunci utama dalam mengurangi penyebaran virus.

Sekolah dan institusi pendidikan juga diimbau untuk memperketat protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan, menyemprotkan disinfektan secara rutin, serta tidak memaksakan anak yang sedang sakit untuk tetap bersekolah.

Tindakan Pemerintah

Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan edaran kepada dinas kesehatan daerah untuk meningkatkan deteksi dini dan pelaporan kasus infeksi pernapasan yang mengarah pada HMPV. Laboratorium rujukan juga dikerahkan untuk mendeteksi keberadaan virus dengan tes PCR atau swab antigen, walaupun ketersediaan alat masih terbatas di beberapa daerah.

Pemerintah juga mulai menggandeng peneliti dari perguruan tinggi dan lembaga kesehatan untuk mengembangkan kajian epidemiologis terhadap penyebaran HMPV di Indonesia.

Kesimpulan

Virus HMPV mungkin belum sepopuler influenza atau COVID-19, tetapi potensi bahayanya terhadap anak-anak sangat nyata. Dengan meningkatnya kasus di Indonesia, kewaspadaan semua pihak—orang tua, sekolah, tenaga medis, dan pemerintah—menjadi krusial.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang cukup mengenai virus ini agar dapat mengambil langkah preventif yang tepat demi melindungi generasi masa depan.

baca juga : seputar malam viral

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *