oleh

Sadar Gaya: Fashion Berkelanjutan Jadi Pilihan Utama

angginews.com Dunia fashion telah lama identik dengan glamor, kecepatan, dan perubahan yang serba cepat. Namun, di tengah krisis iklim dan kesadaran global yang kian meningkat terhadap dampak konsumsi berlebihan, muncul sebuah gerakan yang mengubah wajah industri ini secara fundamental: fashion berkelanjutan.

Tak lagi sekadar mengikuti tren musiman, kini semakin banyak orang memilih untuk sadar dalam bergaya. Bukan hanya karena ingin tampil menarik, tetapi juga karena ingin menjadi bagian dari solusi. Fashion berkelanjutan adalah wujud dari gaya hidup modern yang tidak hanya peduli pada estetika, tetapi juga pada etika, lingkungan, dan masa depan bumi.


Apa Itu Fashion Berkelanjutan?

Fashion berkelanjutan atau sustainable fashion merujuk pada pendekatan dalam mendesain, memproduksi, dan mengonsumsi pakaian dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial. Artinya, mulai dari bahan baku, proses produksi, distribusi, hingga daur ulang—semuanya diperhitungkan agar tidak merusak alam dan memanusiakan pekerja.

Lebih dari sekadar label “eco-friendly”, fashion berkelanjutan juga mencakup kesadaran dalam memilih pakaian yang tahan lama, memperbaiki baju lama alih-alih membuangnya, hingga mendukung brand yang transparan dan etis.


Mengapa Fashion Harus Berubah?

Industri fashion saat ini adalah salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Menurut data dari UN Environment, industri ini menghasilkan sekitar 10% dari total emisi karbon global dan 20% dari limbah air industri. Selain itu, praktik kerja yang eksploitatif masih sering ditemukan di pabrik-pabrik tekstil di negara berkembang.

Di sinilah urgensi perubahan itu muncul. Masyarakat tidak bisa lagi hanya menjadi konsumen pasif. Kini, setiap pilihan pembelian membawa konsekuensi. Maka, berbelanja tidak hanya soal harga dan gaya, tetapi juga soal nilai dan tanggung jawab.


Slow Fashion: Lawan dari Fast Fashion

Jika fast fashion menawarkan pakaian murah, cepat, dan instan, slow fashion mengajak kita untuk menunda, memilih dengan sadar, dan menghargai proses. Ini bukan berarti mengorbankan gaya, melainkan justru menemukan keindahan dalam keaslian, kualitas, dan cerita di balik pakaian yang kita kenakan.

Beberapa ciri dari slow fashion antara lain:

Dengan memilih slow fashion, kita tak hanya bergaya, tetapi juga ikut memperlambat laju kerusakan lingkungan.


Peran Konsumen: Kekuatan dalam Pilihan

Perubahan dalam industri fashion tak bisa hanya mengandalkan produsen. Konsumen memiliki peran besar dalam mendorong transisi ini. Dan kabar baiknya, kita tidak perlu menjadi aktivis untuk memulainya.

Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:


Tren atau Kesadaran Jangka Panjang?

Banyak yang bertanya-tanya, apakah fashion berkelanjutan hanya sekadar tren sementara? Jika kita melihat pola konsumsi generasi muda—terutama Gen Z—maka jawabannya lebih dari sekadar tren. Generasi ini tumbuh dengan kesadaran iklim, peduli terhadap keadilan sosial, dan cenderung memilih brand yang sejalan dengan nilai mereka.

Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya komunitas-komunitas digital yang membahas eco fashion, meningkatnya pencarian kata kunci seperti “ethical brand” atau “thrift haul” di media sosial, serta munculnya fashion influencer yang mengkampanyekan gaya hidup minim limbah.

Jelas bahwa kesadaran ini sedang bertumbuh menjadi gerakan sosial global. Fashion kini bukan hanya tentang “apa yang kamu kenakan”, tetapi juga tentang “apa yang kamu wakili”.


Tantangan dan Peluang Industri Mode

Meski konsep fashion berkelanjutan terus berkembang, bukan berarti tanpa tantangan. Produksi berkelanjutan seringkali lebih mahal, baik dari segi bahan maupun proses. Konsumen pun harus siap membayar lebih untuk kualitas dan etika.

Namun, di balik tantangan itu tersimpan peluang besar. Brand yang berhasil menggabungkan transparansi, estetika, dan keberlanjutan kini justru mendapat tempat lebih besar di hati konsumen muda. Teknologi juga ikut membantu, seperti penggunaan serat inovatif dari limbah laut, atau aplikasi pelacakan jejak karbon dalam proses produksi.

Dengan kata lain, industri mode punya potensi besar untuk menjadi pionir perubahan positif. Tapi tentu saja, hal ini hanya bisa terjadi jika kita—sebagai konsumen—ikut mendukungnya.


Kesimpulan: Menjadi Gaya yang Peduli

Di era di mana kesadaran konsumen terus berkembang, fashion bukan hanya urusan penampilan. Kini, memilih pakaian juga berarti memilih nilai, memilih masa depan.

Fashion berkelanjutan mengajak kita untuk lebih dari sekadar tampil menarik—tapi juga sadar akan dampak dan cerita di balik kain yang kita kenakan. Ini bukan tentang menjadi sempurna, tetapi tentang memulai dari langkah kecil yang konsisten.

Maka dari itu, mari mulai dari lemari kita sendiri. Periksa apa yang bisa diperbaiki, didaur ulang, atau disumbangkan. Dan saat hendak membeli, tanyakan: “Apakah ini sejalan dengan nilai yang saya percayai?”

Sebab dalam dunia yang terus berubah, menjadi sadar gaya adalah bentuk pernyataan: bahwa kita bisa tetap bergaya, sambil menyelamatkan dunia.

baca juga : kabar malam

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *